Manhaj

Berpegang Teguh pada Sunnah



Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wa sallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya

Tulisan kali ini akan membahasan tentang berpengang teguh pada sunnah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan pengaruhnya pada diri kita. Tulisan ini kami sarikan dari kutaib berjudul “at Tamasuk bis Sunnatin Nabawiyah wa Atsaaruhu” oleh syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin rahimahullah,yang merupakan traskrip dari muhadhoroh (ceramah) beliau di Jami’ah Islamiyah di Madinah pada tanggal 13/7/1419 H.

Al Qur’an dan Sunnah adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan, keduanya berjalan beriringan. Seorang muslim diwajibkan berhujjah dengan keduanya dan juga diwajibkan untuk mengamalkan apa yang ada pada keduanya.

Definisi Sunnah

Sunnah adalah segala sesuatu yang telah tsabit datangnya dari Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam baik berupa perkataan, perbuatan, atau persetujuan[1].
Lanjutkan membaca “Berpegang Teguh pada Sunnah”

Aqidah, Manhaj

Mengenal Komunitas Salafi


Aqidah As Shohihah

sosbud.kompasiana.com ~ Menjadi salafi berarti memilih sesuatu yang lain. Seorang peneliti antropologi, sayangnya, belum jeli melihat kenyataan ini. Sampai sekarang, belum ada kajian antropologi yang concern mengkaji kehidupan komunitas Salafi. Belum ada karya antropolog yang berwibawa, sewibawa karya-karya Clifford Geertz tentang masyarakat Jawa, mengangkat komunitas Salafi sebagai bahan penelitian.

Yang patut dicatat, Salafi bukan teroris. Selama ini, publik selalu saja menggambarkan bahwa teroris adalah Salafi dan Salafi adalah teroris. Padahal, yang sebenarnya, orang-orang yang melakukan aksi terorisme berkedok Islam dan jihad melawan pemerintah serta mengafirkan orang-orang banyak, termasuk juga meledakkan bom di sana-sini, adalah gerombolan pencatut label Salafi dalam landasan aksi-aksi mereka.

Kalau kita mau jeli, dan meneliti secara jujur dan berani, kita akan menemukan bahwa teroris adalah teroris dan Salafi adalah Salafi. Sepertinya, tahun-tahun sekarang bakal membutuhkan banyak tenaga antropolog untuk meneliti tentang subjek ini. Jika tidak, bias istilah akan semakin merajalela.

Mengapa antropolog? Justru karena mereka yang mau dan mampu melihat dari dalam. Salafi itu komunitas aneh, jauh berbeda dari orang-orang kebanyakan. Bahkan, dapat dikatakan, mereka ada sebagai sebuah subkultur yang eksis dan ada di tengah-tengah masyarakat kita. Hanya tinggal kita: apakah kita mau dan jeli melihatnya?

Lanjutkan membaca “Mengenal Komunitas Salafi”

Manhaj

Jalan Golongan Yang Selamat


manhaj
manhaj

Bismillaahirrahmaanirrahiim

MANHAJ (JALAN) GOLONGAN YANG SELAMAT

1. Golongan Yang Selamat ialah golongan yang setia mengikuti manhaj Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam hidupnya, serta manhaj para Shahabat sesudahnya.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda :
“Aku tinggalkan padamu dua perkara yang kalian tidak akan tersesat apabila (berpegang teguh) kepadanya, yaitu Kitabullah dan Sunnahku. Tidak akan bercerai berai sehingga keduanya menghantarku ke telaga (Surga).”
(Dishahihkan Al-Albani dalam kitab Shahihul Jami’)

2. Golongan Yang Selamat akan kembali (merujuk) kepada Kalamullah dan Rasul-Nya tatkala terjadi perselisihan dan pertentangan diantara mereka, sebagai realisasi firman Allah :
“Kemudian jika kamu berselisih tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (An-Nisa’ : 59) Lanjutkan membaca “Jalan Golongan Yang Selamat”